Senin, 13 April 2009

Walau sudah tua, hidup harus dilanjutkan!!



Kelanjutan dari kematian eNi (nenekku), abah (kakekku) ternyata tak bisa hidup sendirian di rumah. Apalagi abah selalu ingin ditemani anak dan cucunya. Anak dan cucunya hanya bisa menemani Jumat sore sampai Minggu sore. Sedangkan hari biasa dia hanya sendirian dan kadang ditemani oleh orang yang iba padanya.

Suatu saat dia terlihat murung, karena dia selalu sendirian dan tak ada yang menemani. Hidupnya terasa hampa bagai hidup segan mati tak mau. Herannya, banyak janda mulai dari yang umurnya 30 tahunan ampe 60 tahunan menawarkan diri sebagai pendamping masa tuanya. Wah, penyeleksian secara ketatpun dimulai, Abah yang pendiam itupun diam-diam menentukan calon pendamping hidup keduanya setelah eNi. Abah menilai dengan kriteria yang dia inginkan. Semua janda masuk daftar hitungan, tak terkecuali. Bahkan janda yang pernah mengganggu pernikahan Abah dan eNi pun masuk dalam hitungan.

Lama-lama dia mulai menentukan tanggal perkawinan dan tralalalalalala..... tanggal yang ditentukanpun diberitahukan secara diam-diam kepada anak-anaknya. Namun, anak-anaknya kebingunan dan diam seribu bahasa. Tak sepatah katapun terucap dari mulut anaknya. Abah mulai terisak, dia mulai mengeluarkan argumen. Hidupnya yang sepi dan tak ada yang menemani dikala malam hari membuat dia harus membuat keputusan mencari dan menentukan pendamping hidup baru. Namun, apa daya apabila ternyata anak-anaknya tak menyetujui, dia akan terus sepi dan hampa dalam menikmati hidup yang tak lama lagi akan berakhir.

Sebenarnya anak-anaknya (termasuk ibu, uwa, dan bibiku) bukannya tidak menyetujui, tapi kaget bukan kepalang ketika Abah langsung menentukan tanggal perkawinan yang tak dinyana itu. Kok nggak bilang-bilang dulu dan membentuk panitia penyeleksian supaya enak di hati dan enak di lidah saat menjalani hidup sama nenek baru. Lalu sontak anak-anaknya menyatakan SETUJU!!! Soalnya supaya hidup Abah bahagia selalu dan riang gembira. Ya apa boleh buat, Abah sudah menentukan tanggal.....

Pada tanggal 12 April 2009 kemarin, kami sekeluarga ramai-ramai dengan Abah berangkat ke rumah calon nenek baru. Kita membawa semua perlengkapan layaknya pernikahan anak muda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar