Senin, 18 Mei 2009

Tukang Jualan Buah-buahan di Atas Bus Warbeg Bikin Ga Nyaman

Setiap menaiki bus Warbeg or Kramat ke Subang atau ke Jakarta, pasti harus berhati-hati dan selalu waspada. Pasalnya banyak orang-orang yang tidak bertanggungjawab naik ke atas bus dengan leluasa. Pengamanan di atas bus sama sekali tidak ada, palingan cuma kernet bus bertato yang kong kalingkong dengan para pedagang or penjahat di dalam bus. Sungguh tragedi transprotasi murah di Indonesia. Padahal Warbeg selalu menjalin kerjasama dengan Paguyuban atau soldier yang menaiki bus tanpa membayar. Harusnya ada pengamanan supaya penumpang itu nyaman.

Tukang jeruk atau salak yang naik seperti biasa suka berorasi, berpidato, dan berceramah menjajakan barang dagangannya. Awalnya dengan senum manis memberikan buah dengan cuma-cuma. Namun orang yang mengambil buah tersebut ditandai. Orang yang mengambil buah tadi harus menjadi target operasi penjualannya. Sehingga mau ga mau orang yang ngambil tadi harus membeli buahnya.

Bahkan sambil memaksa maksa dan membisiki telinga sambil mengancam, penumpang harus mengeluarkan uang demi membeli buah-buahan yang dijajakannya. Sungguh hal yang menegangkan bagi penumpang yang tidak mau membeli buah. Bahkan kalo ada orang yang menonton TV atau sekedar ingin melihat pemandangan di luar jendela bus malah dikata-katai yang tidak enak. Wuih sungguh menyebalkan. 

Ya... selama POLISI masih membebaskan orang jahat, maka manusia di bumi Indonesia ini semakin menggeliat untuk melakukan kejahatan. Pusat kejahatan ada pada POLISI, karena POLISI memang memelihara orang jahat. Mereka malah melindungi para pembuat keonaran dan kejahatan. Toh setelah ditangkap, asal ada uang jaminan meraka akan bebas melakukan kejahatan kembali. Supremasi hukum yang aneh.

Kembali ke Warbek, bahwa selama perjalanan naik bus murah kita harus selalu waspada dan berhati-hati. Karena perjalanan tidak selalu menyenangkan. 

Sabtu, 16 Mei 2009

Subang! Jadi Kota Dong Dengan Pola Pikir Modern!

Beberapa waktu yang lalu saya memperpanjang KTP soalnya masa berlakunya habis. Pembuatan KTP memakan waktu 5 HARI KERJA!!! Pembuatan KTP harus dilakukan di Pemda Subang. Katanya untuk menghindari pembuatan KTP ganda. Padahal bisa jadi untuk menggembungkan KAS Pemda Subang. Bukan suudzon tapi emang biasanya begitu, ga beda jauh dengan Polres Subang yang sebagian besar oknum. Mungkin emang Pegawai Pemerintah itu terdiri dari oknum-oknum sedangkan yang baiknya sedikit banget.

Kembali lagi ke KTP. Setelah 5 hari selesai, saya kira hatiku bisa berbahagia. Tapi, dasar pegawai kampung Subang. Pekerjaan saya ditulis tidak ada pekerjaan. Gila!!! Otak kampung kayak gitu mendingan jadi RT di Cinungku aja! Jangan kerja di Pemda Subang dong. Malu-maluin tau gak! Udah pembuatan memakan waktu yang lama, eh otaknya juga lemot kayak intel 486. 

Kalo begini terus, kapan akan ada perubahan yang menjadikan kota yang dianggap kota. Sekarang aja (2009) ga beda jauh ama tahun1987 semenjak saya balita ke Wisma Karya. Ga ada perubahan yang berarti. Pola pikir pegawai Pemda seharusnya diubah. Sudah saatnya kita harus menghilangkan PGPS (Pinter Goblok Penghasilan Sama). Remunerasi harus segera diwujudkan!!! Biar otak udang di Pemda Subang gajinya ga sama ama yang pengen membangun Subang. Tapi dari sudut pandang lain saya curiga, jangan-jangan banyak potongan sana sini karena pegawai negeri di sana pola hidupnya mewah. Ah bukannya suudzon lagi, anak-anak pegawai Pemda Subang kan suka bawa mobil orang tuanya. Jadi wajar kalo gaya hidup mereka mewah.

Ya kembali lagi ke KTP. Benerin lagi dong KTP saya dengan baik dan cerdas. Jadilah pegawai negeri yang bisa memperlakukan baik terhadap bangsanya. Jangan malu-maluin pegawai negeri ah kalo sebagian besar pegawai negeri Subang adalah oknum. Hentikan kebiasaan buruk di Kota Subang supaya kampungku Cinungku jadi kampung yang bisa meneladani kotanya.

Kamis, 07 Mei 2009

Pernikahan Kakak Sepupuku

Tanggal 6 Mei 2009 merupakan hari yang bersejarah bagi keluargaku. Kali ini telah dilaksanakan pernikahan antara Defi (kakak sepupuku) dengan Nurzaman (sekarang kakak ipar sepupuku) di Kalijati Subang. Pernikahan berlangsung khidmat dan penuh keharuan. Banyak banget sodara dari ketiga belah pihak yang ingin menyaksikan fenomenal yang sakral ini. Pihak dari Subang, jakarta, dan tasikmalaya. Semua berbondong-bondong ingin menyaksikan akad pernikahan.
Aku sendiri mengabadikan detik-detik sahnya pernikahan dalam ingatan. Soalnya aku dibelakan penganten, jadi susah banget untuk mengabadikan sosok pengantin yang sedang tegang menjalani akad. Seru deh kalo sedang menghadapi kenyataan itu.... ehehehehe...
Selamat bagi sepupuku yang cantik, sekarang sudah mempunyai suami yang besar perkasa. Semoga hari-hari yang dijalani menyenangkan dan penuh tawa ceria. Jadilah keluarga yang sakinah mawadah warohmah. Hidup ini indah jika hati kita tenang mempesona....