Selasa, 11 Agustus 2009

Akhlak Islam Untuk Kehiduan Bahagia

Ketika semua ketenangan hilang, semuanya akan menjadi kacau. Tabrakan akan terjadi dimana-mana, saling tuduh dan curiga menjadi hal yang biasa. Kekerasan menjadi pemandangan yang sudah menjadi adat. Membanggakan suatu golongan tertentu menjadi hal yang lumrah.

Seperti saat dimana orang yang merasa dirinya benar akan berkata bahwa kegiatan atau suatu hal yang diketahuinya akan dianggap sesuatu yang luar biasa baginya. Tak mudah untuk memaafkan orang dan selalu merasa dirinya paling suci di dunia ini. Lupa bahwa dirinya adalah hamba Robb Yang Mahakuasa atas segala sesuatu, manusia buatan Robb Yang Mahasuci, budak untuk mematuhi segala Yang Diperintahkan-Nya. Suatu yang diperintahkan BUKAN HANYA "SHOLAT", BUKAN HANYA "TAUHID", BUKAN HANYA "SYARIAT", BUKAN HANYA "AKHLAK", dan BUKAN HANYA "HAKEKAT". Tapi SELURUH yang diperintahkan ROBB.

Ada kisah, seorang ibu yang selalu mengikuti pengajian. Dimana pengajian itu mengajarkan kebaikan dan meminta untuk mengajak keluarganya mengikuti syariat yang diajarkan oleh pengajiannya. Semua keluarga dipaksa untuk mengikuti sang ibu termasuk suaminya. Bahkan sang suami dipaksa untuk tunduk dengan apa yang dia lakukan. Sang ibu lupa, bahwa tunduk terhadap suami adalah syariat yang ditetapkan oleh Alloh. Mengajarkan kebaikan dengan ketenteraman adalah Sunnah dari Rosul SAW (sang contoh ummat muslim dan manusia). Memberikan loyalitas kepada suami adalah ibadah kedua dari ibadah utama kepada Alloh. Memaksa Suami tidak akan menenteramkan kehidupan, bahkan malah memberantakan kehidupan bahtera rumah tangga.

Ketika sang anak dari ibu ini menikah, anak ini kebetulan berjenis kelamin perempuan. Karena merasa diajarkan oleh ibunya untuk menundukan suami, maka terbawalah sifatnya. Lupa akan syariat yang diperintahkan oleh Alloh SWT. Lupa dengan akhlak yang diperintahkan oleh Alloh SWT. Sehingga menjadi penyakit bagi semuanya. Kehancuran bahtera rumah tangga akan menjadi menyulitkan bagi keberlangsungan hidup.

Budaya masyarakat yang membuat ISTERI BERKUASA, adalah hal yang KUFUR. Menjadikan sebuah masyarakat yang IMPOTEN. Takut dengan SYETAN DARI JENIS JIN DAN MANUSIA. Selalu merasa tidak aman dengan menegakkan "AKHLAK" yang tercantum dari AL-QURAN.
Ingatlah sebuah hadits yang menyatakan bahwa akhlaknya Rosululloh SAW adalah akhlak Al-Quran. Bukan akhlaknya Ust Aa Gym, Ust Jefri, Ust lain-lain yang dianggap akhlaknya baik. Bukan pula akhlaknya Nurdin, akhlaknya Ust Abu Bakar Ba'asyir, dll. Jauh berbeda akhlak mereka dengan Akhlak Rosululloh SAW.