Kamis, 16 April 2009

Apa Kabar Sejuknya Udaraku

Pagi-pagi banget bangun pagi dari kontrakanku. Mandi wajib dong.... biar seger n wangi sebelum sholat shubuh ke mushola pinggir jalan. Kunci pintu dibuka, n mulai ku hisap udara pagi di seputaran Cilandak. Beuh.... pagi-pagi Jakarta udah bikin hidung pengen bersin!! hachi hacih.... Semerbak bawang goreng n merica yang bikin hidung yang tadinya pengen menghirup udara seger malah meler... hehehe... ya itulah udara pagi hari di Jakarta. Tak sesegar di Cinungku.

Kampung Cinungku saat ini sudah mulai terkontaminasi. Bau kotoran sapi yang ada di atas bukit Dago membuat udara pagi semerbak bau bolu hijau. Maklum, otak n pikiran kampung. Membuat kandang di wilayah pemukiman dan tak memperhatikan kondisi lingkungan. Tapi, Cinungku tak seperti kota. Kampungku tercinta ini masih memberikan fenomena alam yang jarang ditemui di pulau jawa. Masih banyak sawah, pepohonan, burung-burung bernyanyi dan berkejaran, sapi yang melalui jalan umum, kambing berserakan, dan ayam yang petok-petok dan oo..oo.. di pagi hari!!! Wuih senangnya... Anak-anak sekolah sudah berjalan sejak matahari belum bersinar. Suara motor sangat jarang, suara mobil, hampir jarang. Hanya terdengar derungan mesin penggilingan padi milik tetangga. 

Jakarta, pagi-pagi buta suara mesin masih terdengar dengan jelas. Bahkan kebisingan kota ini tak pernah berhenti. Suara deru mesin yang akan mati atau akan menyala seakan menjadi pembuat taman hiburan... ah hidup semakin padat. Udara di Jakarta hanya akan bersih apabila hujan. Makanya semoga hujan bisa turun terus-terusan di Jakarta, supaya udara bisa bersih. Hanya di luar banjir ya... hehehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar